grand final duta wisata kab.pati

grand final duta wisata kab.pati

Jumat, 26 Agustus 2011

Selamat idul fitri 1432 H

DUTA WISATA KABUPATEN PATI
MENGUCAPKAN

Pariwisata Belum Dikelola Serius

Sejumlah wisatawan (turis) menikmati matahari tenggelam (sunset) di Pantai Parangtritis, Yogyakarta. TEMPO/Panca Syurkani
EMPO InteraktifJakarta - Sekretaris Jenderal World Tourism Organization (UNWTO) Taleb Rifai mengatakan saat ini sektor pariwisata belum dikelola dengan serius. "Padahal, pariwisata memberi kontribusi pada pendapatan negara yang tidak kecil," katanya, Senin, 13 Juni 2011.

Masih ada sejumlah hal yang belum tergarap optimal di sektor pariwisata. Salah satunya adalah penciptaan brand nasional yang bisa menjadi salah satu daya tarik bagi orang untuk berkunjung. "Namun, penciptaan brand nasional memang bukan hal yang mudah," katanya.

Chairman Para Group, Chairul Tanjung, mengatakan bahwa saat ini Indonesia memang sedang mencari brand nasional. "Sekaligus membuat brand lokal karena tiap daerah di Indonesia memiliki potensi wisata yang berbeda," katanya.

Ia berharap dalam 1-2 tahun mendatang, Indonesia sudah bisa menentukan dan memiliki brand nasional di bidang pariwisata. "Tentu brand itu nanti adalah sesuatu yangoriginal (asli Indonesia) dan sesuai dengan realita," katanya.

Oleh karena itu, jika suatu brand terlalu muluk, justru tidak efektif. "Ini seperti kampanye. Jika kita terlalu berlebihan maka saat datang mereka akan kecewa, itu bisa berdampak buruk," ujarnya.

Selain itu, untuk meningkatkan pariwisata regional, diharapkan ada kerja sama pariwisata yang terintegrasi. Wisatawan bisa mendapat paket kunjungan ke beberapa negara sekaligus.

"Dulu orang biasanya hanya berwisata ke satu negara saja, tapi seiring dengan meningkatnya kemudahan transportasi saat ini, mereka bisa berkunjung ke sejumlah negara sekaligus, misalnya Malaysia, Singapura, Indonesia," katanya.

Pada awal Mei lalu, Direktur Jenderal Pemasaran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Sapta Nirwandar, pernah mengakui bahwa pariwisata Indonesia masih tertinggal jauh dibanding Malaysia dan Singapura. Para politikus belum melihat pariwisata sebagai sektor yang penting, “Padahal, sudah menjadi penghasil devisa nomor tiga ,” ujarnya saat itu.

Dia mengakui bahwa saat ini Indonesia belum memiliki manajerial destinasi pariwisata yang baik. Padahal, potensi untuk meningkatkan jumlah wisatawan sangat terbuka, khususnya setelah Asia Pasifik menempati urutan kedua terbesar setelah Eropa dengan proyeksi pertumbuhan 7-9 persen.

Meskipun begitu, pada bulan Juli-Agustus mendatang, ia berharap kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia meningkat sebesar 10 persen. “Maka target kunjungan wisatawan sebesar 7 juta ke Indonesia terpenuhi,” ujarnya.

Posisi Malaysia memang menunjukkan posisi yang lebih unggul jika dibandingkan dengan kondisi pariwisata di Indonesia. Data statistik PATA menunjukkan perolehan angka kunjungan wisatawan mancanegara di Malaysia pada tahun 2008 berhasil mencapai angka 22 juta, sedangkan pada 2008 jumlah kunjungan ke Indonesia hanya mencapai angka 6,4 juta.

Kamis, 18 Agustus 2011

BLOG BARU PAGUYUBAN MAS MBAK PATI

Introduce this BLOG kami para Duta Wisata Kabupaten PATI
share n join ya..
disini media sosial kami tentang daerah dan kebudayaan kabupaten pati sendiri
semisal juga ada event atau acara kalian bisa ikutan join bareng kami
so,,,,,,,,,
don'T MISS it
ya...
maturnuhun